GAMBARAN JUMLAH TROMBOSIT PADA PEROKOK AKTIF DI KECAMATAN MAMAJANG KOTA MAKASSAR

Abstract

Rokok sangat berbahaya karena mengandung banyak bahan kimia yang dikeluarkan selama pembakaran asap rokok. Merokok dianggap sebagai faktor resiko penyempitan pada pembuluh darah dan penyakit jantung. Efek merokok juga berpengaruh pada peningkatan agregasi trombosit. Trombosit dikenal sebagai fragmen atau potongan kecil sitoplasma, berukuran sangat kecil, sekitar 2-4 mikron dan berbentuk bulat atau oval dapat bergerak aktif karena mengandung protein sitoskeletal yang mendukung transisi cepat trombosit dari keadaan diam ke keadaan aktif jika pembuluh darah rusak. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat gambaran jumlah trombosit pada perokok aktif di Kec. Mamajang, kota Makassar. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Automatic, dengan jenis penelitian observasi laboratorik. Teknik pengambilan sampel dilakjkan secara purposive sampling. Berdasarkan hasil penelitian dari 10 sampel darah, didapatkan hasil normal sebanyak 5 sampel dengan kode sampel B, C, E, G dan J, presentase 50% dengan rerata 192.200 sel/µL dan terjadi penurunan jumlah trombosit (trombositopenia) sebanyak 5 dengan kode sampel yaitu A, D, F, H, dan I dengan presentase sebesar 50%, dimana nilai rerata 140.200 sel/µL Penurunan jumlah trombosit dipengaruhi oleh kebiasaan lama merokok. Usia trombosit dalam sirkulasi darah sekitar 10 hari, namun dengan menurunnya respons terhadap prostasiklin dapat menyebabkan trombosit menurun. Selain itu, terjadinya penurunan trombosit, hal ini dikarenakan asap tembakau dapat memediasi patogenesis penyakit kardiovaskular, yang terkait dengan disfungsi endotel atau efek langsung dari bahan kimia oksidan tersebut. Disfungsi endotel terkait merokok ini dapat mengakibatkan berkurangnya pelepasan oksidan nitrat yang dimana bisa menghambat pembentukan trombosit.